Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lampu Colok

 

Panas menyengat di derah pesisir sangat terasa, dan aroma bulan Ramadhan dapat dirasakan. Penduduk desa Sukajadi  mayoritas muslim. Ini ditandai dengan banyaknya Masjid disetiap desa. Ramadhan tahun ini merupakan yang kedua aku di desa ini. Dua tahun aku menjadi warga desa Sukajadi sebagai guru muda dan melewati bulan Ramadhan  sendiri di rantau. Aku yang lahir dan besar di ibu kota provinsi harus mengabdi sebagai guru, dan aku betah.

Senja dikala Ramadhan  sangat kunikmati, suasana desa yang tentram, mentari begeser dan tenggelam di perairan lautan Bengkalis. Kita akan mendengarkan suara serene sayup- sayup dan diikuti dengan dentuman  beduk di setiap desa,sebagai penanda saatnya berbuka puasa. Saat berbuka puasa yang riuh dengan jeritan gembira anak-anak kampung. Mereka berlarian ke rumah masing masing. Suasana senja menjelang berbuka selalu kutunggu di halaman rumah sewaku, dibawah  dikerindangan pohon kelapa.

Selesai sholat maghrib aku turun dari rumah panggung yang aku sewa, di halaman  telah berdiri beberapa lampu colok yang terbuat dari batang bamboo yang dihunjamkan ketanah  dan  tersusun berbaris  sebagai  penerang jalan bagi  masyarakat yang akan ke masjid  laksanakan sholat taraweh.  Dari kejauhan kulihat muridku beriringan dengan membawa suluh mendekati rumahku, Atan membuatkan aku setangkai suluh  yang terbuat dari  bambu yang berisi minyak tanah. Suasana ini yang membuatku enngan kembali ke kotaku.  { Lasia Kabran}

 

3 komentar untuk "Lampu Colok"