Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dilarang untuk berdagang


Seorang pedagang di pasar palapa terlihat kesal.Timbangan plastik miliknya baru saja diambil oleh seorang ibu dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru. 

“Udah 25 tahun aku jualan, mamakku juga jualan, opungku juga dulu jualan di pasar, tapi ga pernah ada yang larang-larang pake timbangan oren ini” kata si bapak dengan logat bataknya. Si ibu hanya tersenyum dan membiarkan pedagang ini mengomel panjang.

Setelah puas mengomel, si ibupun gantian bicara kepada pedagang. “Maaf pak, apakah bapak bisa baca tulis?” tanya si ibu.”bah, kenapa rupanya? ini pasar bukan sekolah” sungut si pedagang. Dengan tetap tersenyum si ibu mengambil tisu basah dari dalam tasnya kemudian mulai membersihkan timbangan yang nyaris tak terlihat jarum dan angkanya.

Setelah timbangan bersih si ibu meminta pedagang untuk membaca tulisan yang ada di dalam timbangan plastik yang berwarna oren miliknya. Setelah membacanya pedagang itu langsung tertawa sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali.

“Baru inilah aku tau buk ada tulisan begini dalam timbangan ini” katanya. Bapak itupun meminta maaf kepada si ibu dan berjanji akan mengganti timbangannya dengan yang sesuai aturan. 

Tiba-tiba ada konsumen yang kepo merebut timbangan dari tangan si ibu dan membacanya dengan suara lantang “Timbangan Rumah Tangga, Dilarang untuk Berdagang”. Penulis : parhatun


Posting Komentar untuk "Dilarang untuk berdagang"