Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kekasih Bayangan

 


Sedikit mengantuk aku menekan rem mobilku, ada bunyi benturan yang cukup keras dan serta merta kantukku hilang dan yang ada rasa panik dan marah. Kulihat dari spion mobilku, laki-laki paruh banya itu keluar dari mobilnya dan mendekati mobilku, wajahnya tampak menahan amarah. Jendela mobilku diketuknya,kubuka jendela mobil dan berusaha untuk tersenyum semanis mungkin, dia hanya menatap dan melihat Id Tag ku, dan kulihat bibirnya bergerak membaca name tag ku. Dia bertanya” ibu rem mendadak,mengapa?”  aku menjawab singkat”ngantuk”.

Kelalaianku merupakan awal perkenalan kami, saling bertukar nomor HP, hari - hariku selalu ada tegur sapa walaupun hanya melalui smartphone, Rizal, ayah dari 3 orang anak,  sholeh dan sangat menenangkan, perhatiannya meluluhkan hatiku. Kami saling menyayangi, kadang dia merayuku dengan berbagai cara yang membuatku terlena.

Makan malam di luar  sebulan sekali merupakan  agenda keluargaku. Mobil diparkir tidak jauh dari pintu masuk restoran. Suamiku mencari tempat  yang nyaman, aku dan anak anak menyusulnya. Dari jauh aku lihat suamiku berbincang  dengan lelaki yang membuat jantungku berdegup kencang. “Sayang, kenalkan ini  pak Rizal rekanan papa” suamiku memperkenalkan lelaki yang bukan asing bagiku, dan diapun memperkenalkan istri dan anak-anaknya . Kami berdua saling menatap dan melempar senyum,tatapanya syahdu menatapku, dan aku yakin beberapa saat  dia WhatsApp ku dengan kata kata manisnya, selalu menyapaku dengan”kekasih” { Lasia Kabran}

3 komentar untuk "Kekasih Bayangan"