Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Harapan 3

 

 

Hari Jum'at pagi Intan bangun lebih cepat,  aku masakkan air panas, untuk mandi paginya.  Rambut panjangnya dikeramas,kukeringkan dan dikepang dua. Manis dan rapi, wajahnya semburat merah menatapku." Ayah balek hari ni kan Bu?" Aku tersenyum dan mengangguk.

Pukul delapan pagi Husin menelpon gadis mungilnya, memberi kabar bahwa dia sudah tiba di Pekanbaru. Dan akan singgah ke pasar bawah, membelikan coklat pesanan Intan. Kulihat Intan bersorak riang.

 Pesawat Lion Air menuju Dumai ditunda 1 jam,. Husin memberi kabar melalui WhatsApp padaku. Berarti diperkiran pukul dua belas tiba di Dumai,dan sampai di desa Sukajadi pukul dua siang. Ada perasaan was-was, dan rasa sepi merambat hatiku. Empat hari Intan dititipkan padaku. Tidak ada lagi semarak rumah ini. jika ayahnya pulang tentu dia akan kembali kepelukan ayahnya. Aku hanya pasrah, karena tak ada hakku untuk menahannya.

Intan berlari kecil mendekatiku, dia bermain di halaman rumah dengan Aling teman sekelasnya. Dan menyodorkannya gawainya padaku, ayahnya ingin berbicara, aku menjawab salam Husin seramah mungkin, kuhilangkan rasa gugupku, dia menanyakan kondisi anaknya dan aku jawab sesuai kondisi Intan saat ini.

Ucapan terimakasih dan keinginannya untuk menjemput anaknya malam setelah Maghrib, dan aku mengiyakan. Pembicaraan aku tutup dengan mengucapkan salam. Beberapa saat telpon yang akan kuberi pada intan berdering, aku angkat" Honey, i wanna say i miss you" suara bass-nya masih mampu menggetarkan sudut hatiku yang pernah dilukainya. { Lasia Kabran}

#Harapan 3

 

Posting Komentar untuk "Harapan 3"