Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SNOWMAN


Aku tergesa- gesa, kulirik jam tanganku pukul 8.00 wib, duh terlambat lagi. Hari ini jadwal rapat evaluasi di devisiku. Aku bekerja di perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan alat berat dan spareparts hampir 13 tahun. Jenuh? Ya, ada perasaan jenuh. Namun rasa jenuhku sirna, ketika atasanku memperkenalkan teman sejawat  pindahan dari Kalimantan, Hamdan namanya.

 Hamdan berkulit putih bagaikan snowman, rambut ikal hitam dan gondrong, tatapan matanya dingin dibalik kaca matanya.  Selalu tersenyum tipis setiap berpapasan denganya, seolah malas untuk menggerakkan bibirnya.  Aku dapat bisikan dari Ririn, Hamdan  masih sendiri dan tak tertarik dengan wanita, secantik dan seseksi apapun kamu dia tak akan tertarik. Aku hanya meleletkan lidahku, dan siapa juga yang tertarik dengan manusia es seperti Hamdan ucapku, dan berlalu dari hadapan Ririn.

Perkiraan Ririn ternyata tidak terbukti, Hamdan cukup ramah dan sangat membantu dalam pekerjaanku. Pantasanlah gumamku , S2 ITB  teknis mesin. Sebagai kepala devisi teknik sangat kooperatif. Ditengah diskusi membuat laporan evaluasi tetiba Hamdan pingsan , wajah tirusnya memucat. Sungguh aku panik dan iba melihatnya, tampan, cerdas,santun dan lemah tak berdaya dihadapanku. Doni menghubungi  kakaknya dokter di Puskesmas Delima. Dokter Mutia menjelaskan bahwa Hamdan adeknya  mempunyai penyakit bawaan, Hemofilia  penyakit ini selalu mendera laki-laki. Aku tercenung mendengarkan penjelasan kakaknya Hamdan, pantasan dia dingin terhadap wanita. {Lasia Kabran}

Posting Komentar untuk "SNOWMAN"