Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Harapan I


Muridku Intan, terbaring lemas di ranjangku, suhu tubuhnya sudah normal, tidak panas lagi. Namun nafsu makannya belum seperti semula. Aku masih memasakkan bubur nasi, dan kutaburkan ikan teri atau ayam suwir kesukaannya. Sudah dua hari gadis piatu ini menginap di rumahku. Dikarenakan sakit dan ayahnya dinas ke Jakarta 1 Minggu. Ya..Husin kekasih masa silamku.

Selesai sarapan Intan memegang tanganku, lalu meremas jemariku dan ditariknya kebibir mungilnya,mengecup jemariku berkali- kali. "Bu guru Melati baik, terimakasih Bu" haruku merengkuhnya dalam pelukan, kutenangkan perasaannya. Kuyakinkan bahwa dia akan sembuh dan aku akan mengurusnya hingga ayahnya pulang. Intan muridku yang tinggal berdua ayahnya saat ini. 

Karena ibu ayahnya yang dipanggilnya Nek Lung  yang biasa mengurusnya sakit, positif covid-19. Hatiku luluh setiap Intan bermanja denganku. Gadis mungil yang ditinggal ibunya menghadap Ilahi Robbi membawa adik yang ada di rahim ibunya.

Ibu hamil yang meninggal masih banyak di kampung ini. Dan wanita malang itu istri kekasihku yang dipilihkan ibunya, dan aku di kamar rumahku mengurus anaknya yang sedang sakit. {Lasia Kabran}
Jangan Lupa tinggalkan komentarnya Guys...

>>> Next Harapan II

1 komentar untuk "Harapan I "