Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Feeling

 


Ruang praktikku dengan butik hanya beda lantai, aku sengaja meletakkan butikku di lantai dasar dan ruang praktikku di lantai dua, agar pasienku leluasa untuk bercerita masalah mereka, dan sebagai psikolog aku harus menyediakan ruang yang nyaman bagi mereka.

Sore Kamis, aku sudah buat janji dengan temanku yang sekarang menjadi pasien tetap. Lely, teman SMA yg terlihat secara kasat mata wanita sempurna yang bahagia, punya karier bagus, manis dan energik, walupun usianya tidak muda lagi, tampilan sederhana dan elegan, anak anak yang sehat dan berprestasi, suami yang selalu memenuhi kebutuhannya, dan apalagi?

Aku masih mendengarkan apa yang menjadi kegundahannya, dan aku selalu menenangkan perasaannya," Lely jika kamu dan dia saling menyukai dan ada rasa simpati, lalu ada rasa sayang, apa kamu mencintainya? Ingat sayang, dia milik orang lain, begitupun kamu, dan kalian masing masing punya keluarga, nikmati silaturahminya dan jangan mencoba untuk menghancurkan kehidupan kalian, jika kamu masih khawatir putuskan silaturahmi kalian, selesaikan? Pungkasku. Lely menatapku penuh dengan tanya, "apakah itu tidak berdosa? tanya Lely khawatir dan aku tau perasaanya. Kita tanya ustad yaa, jawabku menutup pembicaraan. (Lasiakabran)

6 komentar untuk " Feeling"

  1. Ada cinta terlarang ya bu mala..wkwkwk kisah yg manis..

    BalasHapus
  2. Waduh ada rasa yang tersembunyi nampaknya neca :(

    BalasHapus
  3. Selalu ada yg baru dlm menjalankan kehidupan... tergantung kita yg menjalani...iman tingkatkan

    BalasHapus
  4. Perasaan emang tak bisa dibohongi...tapi kalau itu salah ..kita harus melawannya..supaya hifup kita bahagia

    BalasHapus