Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Honest


 

Hari Senin Intan kembali ke sekolah setelah satu Minggu liburan IdulFitri. Tepat tanggal 21 Mai 2021, putri kecilku berulang tahun yang ke 9. Sudah delapan tahun istriku meninggalkan kami berdua, aku dan intan. Ramlah, menantu kesayangan Mak, karena dia pilihan ibuku.

Minggu malam selesai makan malam Intan mengajukan daftar undangan padaku. Ada beberapa sahabatnya yang sering main ke rumah, satu permintaannya yang aku tak mampuu menepisnya. Guru kesayangannya akan diundang. Aku hanya mengusap kepala Intan tanda menyetujui.

Pagi Senin hari pertama sekolah, aku dan beberapa teman intan sudah duduk di kedai kopi koh Along. Dari kejauhan gadis anggun yang sampai saat ini masih aku gandrungi melintas. Melati guru muda, energik dan selalu menjadi buah bibir muridnya dan pemuda kampung ini. Tak tersentuh, hanya mampu dilihat bagaikan langit terlalu sukar untuk menggapainya, ungkapan Saleh ketua karang taruna. Aku menciut setiap berpapasan dengannya, karena aku tau bara kemarahan itu masih terpancar dimatanya. Dan pagi ini dia masih berusaha menghindar dariku. 

Dengan keberanian penuh kusentuh jemarinya yang melekat di stang sepeda, kumohon maaf darinya dan menariknya perlahan menuju kedai kopi koh Along. Mata tajamnya masih menatapku dengan berbisik, "don't touch me honest" kurasakan jantungku berhenti berdetak, kata honest ungkapan manjanya ketika kesal jika tak setuju dengan tindakanku, dan ini pertanda baik untuk ku. (Lasia Kabran)

Posting Komentar untuk " Honest"