Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Diberi Madu

 

Malam sepi dan masih ada rinai hujan, aku tidak bisa tidur malam ini, Untuk kesekian kali aku tidak bisa tidur. Kuhembuskan asap rokok yang rasanya sudah pahit. Aku tidak dapat mecegah keinginan Yani istriku. Aku menyatakan padanya bahwa apapun akan ku lakukan untuk kebahagiaanya. Namun Yani bersikeras tetap ingin melaksanakan niatnya, dan akhirnya aku harus mengalah dengan kekerasan hati Yani.

Masih aku ingat semua penjelasan istriku bahwa keinginannya hanya satu, ingin membahagiakan aku dengan caranya. Andai aku menolak keinginan Yani aku tak akan dapat lagi mendekapnya dan Rian putra kami. Rasa lelahku sepulang kerja akan hilang ketika Yani dan Rian menyongsongku di teras rumah. Yani kamu membuat aku limbung dengan keinginanmu batinku, dan tanpa kusadari aku terlelap hingga pagi.

 Semuanya  terjadi karena salahku, sungguh aku bukan takut kehilangan istri dan anakku, namun aku merasa takut akan kehilangan cinta dan perhatiannya. Yani bersikeras akan berikan cinta dan perhatian jika aku meluluskan pintanya. Siang  itu Yani datang ke kantorku dengan seorang gadis manis dan muda yang sangat kukenal, sepintas kalian berdua hampir sama  persis.”Mas Fauzan, kenalkan ini Vani teman kuliahku dan aku mohon padamu untuk menerima keinginanku, agar kamu mau menikahi Vani, gadis yatim piatu sedari kecil” Aku termangu, berharap Yani istriku tidak tahu, bahwa aku dan Vani memang menjalin hubungan terlarang secara diam-diam. (Lasia Kabran)

11 komentar untuk "Diberi Madu"

  1. Diberi solusi oleh isterinya,mmm hari gini masih ada ga ya isteri yang begini?

    BalasHapus
  2. Subhanallah....sungguh istri yg sangat terpuji

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. Istri idaman lelaki yang tak cukup satu istri 😀😀😀..piiss ✌️

      Hapus
  4. Kayak temen kuliahku dulu Bu....pas S1....bagi2 tugas melayani suami...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masyaallah mbak....jago dia nyusun job description 😀😀😀

      Hapus
  5. Tak bisa komen lg kalau sdh begitu

    BalasHapus