Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Feelings 2

 


Aku memarkirkan mobil di depan fak hukum, sudah banyak mobil yang terparkir, dan aku dapat di tempat yang tak jauh dari gedung pasca. Aku mau menjumpai Prof Rahmie, dosen papi, mau menuntaskan penasaranku dengan tulisan papi I Love you forever, tulisan tangan papi dibalik kartu namanya yang diselipkan di makalah tugasnya. Dosen anggun itu, wanita paruh baya yg , menarik dengan tinggi 160 cm, bobot tubuh yang tidak ramping namun tidak terlalu gemuk, ideal untuk wanita seusianya. Senyum selalu menghiasi bibirnya.

Aku mengetuk ruangan prof Rahmi, membuka pintu dan menganggukan kepalaku, beliau sedang menghadap komputernya sambil menerima telpon, berbicara dalam bahasa Inggris. dia menunjukkan ibu jarinya ke sofa yang ada di depan meja kerjanya aku duduk dan menunggu denga sikap yang kujaga sesopan mungkin, walaupun darahku bergemuruh menahan amarah.

"Nabila, apa kabar sayang," sapanya dan duduk di sampingku.wanita yg anggun,suaranya tenang dan pantas saja papi mencintainya, dia mengatakan tau namaku dari cerita papi. Aku bertanya hubungan seperti apa yg terjadi antara papi dan prof, ada keterkejutan dimatanya, dan selekas itu pula dia tersenyum dan menepuk lutut ku. Dia menjelaskan layaknya hubungan masiswa dengan dosen, dan ada perasaan saling suka, jangan tanyakan cinta, ucapnya, kami saling tertarik dan hanya sebatas itu, papi kamu sayang saya, dan saya sayang dia, tak ada keinginan untuk memilikinya, dan dia meyakinkan aku bahwa keluarga kami akan tetap utuh dan bahagia tanpa diusiknya. 

Obrolan yg diluar dugaan ku tanpa emosi dan santai. Sejenak kemudian pintu ruangannya terbuka dan masuk lelaki paruh baya yang parlente, prof itu berdiri dan mencium tangan lelaki itu dan mereka saling berpelukan dan ciuman ringan mereka lakukan di hadapanku, aku diperkenalkanya sebagai anak temannya. Obrolan ringan kami bertiga sekedar basa basi, dan sejurus kemudian aku pamit dari ruangan itu, aku berjalan ke parkir mobil, dalam hati aku bertanya, cinta dan kasih seperti apa yang terjadi antara papiku dan prof Rahmi, dan kulihat di kartu nilai, Ternyata nilai papi tidak A, hanya dapat B+. (Lasia Kabran )

2 komentar untuk "Feelings 2 "